Proposal usaha kerjasama jamur tiram
Data Pribadi
A Nama pemilik usaha Ramacaramela
B Alamat pemilik usaha Banjarbaru, Jl. Cempaka Baru Wilayah Gunung Kupang C
Email ramacaramela@gmail.com
Nomor KTP Pemilik Usaha
Identitas Usaha
A Nama Usaha Budidaya Jamur Tiram B Jenis Usaha Budidaya
C Nama Produk Jamur Tiram
D Alamat Usaha Jl. Cempaka Baru Wilayah Gunung Kupang Kota Banjarbaru.
PENDAHULUAN I.
LATAR BELAKANG
Orang Cina telah mengenal jamur tiram sebagai bahan pangan sejak dinasti Chow berkuasa sekitar 3000 tahun silam. Saat itu, jamur telah populer sebagai santapan spesial bagi pejabat negara.
Dewasa ini, jamur telah menjadi kebutuhan dan bagian hidup manusia. Tanpa jamur mustahil dapat membuat roti, tempe, tape, oncom, tauco, dan obat-obatan seperti penicillin. Beberapa jenis jamur merupakan sumber makanan yang setara dengan daging dan ikan yang bergizi tinggi. Jamur merupakan bahan pangan alternatif yang disukai oleh semua lapisan masyarakat.
Di dunia ini terdapat spesies Jamur, ada jamur yang dapat merugikan manusia dan ada yang menguntungkan. Jamur mempunyai nilai gizi tinggi terutama kandungan proteinnya (15-20 persen berat keringnya). Sifat nutrisi (kelengkapan asam amino) yang dimiliki oleh jamur lebih menentukan mutu gizinya. Jamur segar pada umumnya mengandung 85-89 persen air. Kandungan lemak cukup rendah antara 1,08-9,4 persen (berat kering) terdiri dari asam lemak bebas mono ditriglieserida, kolesterol, dan poshpolipida. Berawal dari kebutuhan masyarakat akan makanan yang bergizi dan bebas lemak membuka peluang untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan makanan itu. Jamur sulit ditemukan di daerah perkotaan, kalau pun ada pastinya tidak akan bisa mencukupi kebutuhan.
II. TUJUAN USAHA
Jamur tiram adalah salah satu jenis tanaman yang diminati oleh banyak orang untuk dikonsumsi, budidaya jamur tiram merupakan usaha yang menjanjikan karena mempunyai konsumen yang tergolong banyak. Sehingga peluang usaha terbuka lebar, terlepas dari itu budidaya ini membutuhkan modal pembelian Baglog jamur untuk memperluas usaha, sehingga dengan pembuatan proposal ini bermaksud untuk mengajukan pembiayaan modal pembelian Baglog untuk memperbesar usaha sebesar Rp. 6.000.000 (enam juta rupiah) modal budidaya jamur tiram per 1.000 baglog. III. GAMBARAN KEGIATAN USAHA
a. Aspek Produksi
a) Persiapan Lahan
Jamur dapat ditanam di sekitar rumah atau pekarangan atau di kebun yang perlu diperhatikan adalah kelembaban udara , suhu udara dan pengaturan pencahayaan sinar matahari, tanaman ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung. pembuatan kumbung yang ideal yaitu kumbung yang terjaga kelembaban udaranya, atap terbuat dari rapuk atau daun tebu, terdapat ventilasi di atas dan disekat dengan gedeg (anyaman bambu) terdapat ventilasi bawah yang ditutup dengan plastik untuk menjaga kelembaban udara dan alas yang di pakai adalah ubin.
b) Persiapan Media Tumbuh
Media tumbuh yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan dan prosedur. Dalam mempersiapkan penanaman harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1. Media yang digunakan adalah serbuk kayu yang dicampur dengan katul dengan
komposisi 15%, kapur 2 % dan serbuk jagung 5%. Kemudian adonan di atas dicampur dengan air dengan komposisi 60% dan diaduk, didiamkan dan dicekPH-nya, PH yang ideal adalah 7, kemudian didinginkan lalu dimasukkan kedalam plastik polibek dan ditaruh ditong (steam) di kukus selama 7 jam untuk mensterilkan media.
2. Media yang digunakan adalah serbuk gergaji kayu merupakan media yang bagus untuk jamur, kemudian katul dan serbuk jagung merupakan vitamin/pupuk tanaman jamur ini.
c) Pembibitan Pemindahan bibit jamur ini dilakukan dengan cara memindahkan bibit jamur dari botol penanamnya ke dalam log yang telah disiapkan. Proses pemindahan bibit jamur adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan media tanam yang telah disterilkan.
2. Menyiapkan lampu teplok yang berbahan bakar spiritus.
3. Menyiapkan pengungkit bibit dari bahan stenlees stel.
4. Menyiapkan bibit yang diinginkan.
5. Setelah siap semua, pertama-tama pengungkit disterilkan dulu dengan api lampu teplok,
kemudian pengungkit tadi digunakan untuk memindah bibit dari botol. Pada proses pemindahan harus didekatkan pada cahaya lampu teplok sehingga bakteri dan kuman tidak dapat masuk dalam tanaman ini.
6. Setelah bibit dimasukkan lalu ditutup menggunakan kapas kemudian didiamkan sebentar sebelum dimasukkan ke kumbung.
d) Pemindahan bibit ke kumbung Setelah bibit siap untuk dipindahkan, maka yang perlu dilakukan adalah:
1. Mempersiapkan rak yang akan menampung log atau bibit. Jarak ideal antara bibit adalah satu meter.
2. Log ditata dengan posisi ideal yaitu dengan posisi mendatar. Log tidak dianjurkan ditata dengan posisi berdiri. 3. Setelah log dipasang di rak dengan baik lalu disiram dengan air.
e) Penyiraman Jamur disirami secara ideal 3 kali tiap hari atau tiap dua hari sekali, tergantung pada suhu udara, temperatur dan kelembaban. Penyiraman dilakukan pada lantai tanpa terkena daun jamur. Penyiraman dilakukan dengan sprayer halus hal ini dilakukan untuk menjaga kelembaban udara.
f) Pencahayaan Tanaman Jamur tidak boleh terkena sinar matahar secara langsung
g) Pengkondisian suhu dan kelembaban Suhu untuk tanaman jamur idealnya rata-rata antara 23-28° C. Adapun kelembaban yang diperlukan antara 90-95%. h) Pengendalian hama penyakit Tanaman jamur ini yang terpenting adalah terjaga perawatan dan kebersihannya. Jika terkena hama dan penyakit maka untuk mengantisipasinya adalah dengan cara menyemprotkan dengan pembasmi hama. Adapun ramuan dapat yang digunakan untuk membasmi hama ini adalah sebagai berikut:
1. Tumbukan daun sirsak
2. Kemudian rebus hasil tumbukan lalu dicampur dengan tembakau
3. Lalu diaduk sampai rata.
i) Panen Tanaman jamur ini dapat dipanen sampai umur 5 bulan, tiap 10 baglog rata-rata menghasilkan 1 Kg. Unit usaha budidaya jamur Tiram dapat memproduksi dari 1.000 Baglog menghasilkan 100 Kg perhari jamur. b. Aspek Pemasaran Tanaman jamur ini pemasarannya cukup mudah, karena mencangkup berbagai segmentasi pasar. Pemasaran yang digunakan adalah dengan membentuk kelompok usaha jamur, sehingga memudahkan promosi ke berbagai penjuru. Adapun aspek marketing yang dijalankan adalah sebagai berikut:
1. Price Dari segi harga jamur ini tidaklah mahal hanya berkisar Rp. 25.000,- per kilo. sehingga semua kalangan dapat menjangkau.
2. Place Penempatan budidaya jamur ini sangat strategis yaitu dekat dengan Pusat Kota Banjarbaru, dan masih jarang ditemui budidaya jamur di sekitar kota. Sehingga menjadi peluang tersendiri untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
3. Promotion Unit usaha ini melakukan promosi dengan berbagai cara yaitu:
1. membentuk kelompok usaha budidaya jamur, sehingga untuk promosi akan lebih mudah dan luas. (SUDAH TEREALISASI) 2. Mengikuti pameran yang diadakan dinas pertanian Banjarbaru.
3. Menggunakan media jaringan internet untuk memperluas jaringan usaha. (SUDAH TEREALISASI)
4. Produk (ADA)
Produk yang ditawarkan unit usaha ini ada berbagai macam pilihan yaitu dari penjualan bibit, jamur siap olah dan olahan makanan siap santap. Selain dari hasil panen sendiri, sisa limbah media dapat digunakaan menjadi pupuk kompos.
Budidaya jamur ini masih menguntungkan selain menjadi konsumsi makanan tiap hari jamur juga merupakan makanan sehat, rendah lemak dan bergizi. Bagi penderita kolesterol tinggi dan orang yang menghindari lemak yang berlebihan merupakan solusi yang tepat. Jamur ini dapat diolah menjadi makanan yang bermacam-macam seperti pizza, burger, sate, bakso dan lain-lain dan juga menjadi trend makanan dan masakan saat-saat ini.
C. Aspek Personalia
Adanya pembangunan Budidaya Jamur akan menjadi sebuah lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat, dan sedikit banyak pasti membutuhkan tenaga kerja. Tenaga kerja pada tahap pertama diperlukan sebanyak 3 (tiga) orang, yaitu antara lain:
1. Karyawan Budidaya (SUDAH ADA) - Karyawan Budidaya bertanggungjawab atas seluruh proses produksi. - Karyawan Budidaya sebanyak 1 (satu) orang. - Memiliki pendidikan dan pengalaman dalam Budidaya Jamur.
2. Karyawan Lepas (SUDAH ADA) - Karyawan ini bertugas untuk merawat jamur, memanen jamur, packing dan pemasaran.
d. Aspek Pelaksana Usaha
1. Lokasi Proyek Proyek dilaksanakan di Banjarbaru, Jl. Cempaka Baru Kec. Cempaka Wilayah Gunung Kupang .
2. Jalan Masuk Lokasi Jalan masuk ke lokasi proyek beraspal dan dapat dilalui kendaraan roda empat serta memungkinkan dilalui oleh truk bak terbuka.
3. Sumber Air Sumber air untuk keperluan budidaya Jamur tersedia melimpah, dan sumber air adalah air tanah.
e. Aspek Keuangan
Ada dua jenis pengeluaran dalam bisnis budidaya jamur tiram disini , biaya awal dan biaya operasional. Perincian biaya awal dan biaya operasional antara lain sebagai berikut: Biaya Tetap NO Nama Quantity Satuan Harga Satuan Jumlah
1 Kumbung Jamur (7,5x10 m) 2 Unit Rp. 7.500.000,- Rp. 15.000.000,- 2 Peralatan 1 Paket Rp. 5.000.000,- Rp. 5.000.000,- Total Rp. 20.000.000,-
Biaya Tidak Tetap NO Nama Quantity Satuan Harga Satuan Jumlah 1 Baglog 1.000 Buah Rp. 6.000 Rp. 6.000.000,- 2 Obat-obatan 5 Bulan Rp. 150.000 Rp. 750.000,- 3 Tenaga kerja 3 Bulan Rp. 1.000.000 Rp. 3.000.000,- 4 Operasional 1 Unit Rp.400.000 Rp. 400.000,- Total Rp.10.150.000,- Total 1 + 2 = Rp. 20.000.000,00 + 10.150.000,00 = Rp. 30.150.000,-
Dari investasi keuangan yang dibutuhkan dalam unit usaha dimaksud untuk memperbesar usaha jamur tiram diperlukan tambahan 1.000 baglog dengan keuangan Rp. 6.000.000,00 Analisa laba rugi (Pasif) Dengan jumlah 1.000 Baglog hasil yang didapat yaitu 10 kg / hari Dan jika dihitung perbulan yaitu 300 kg Dan dihitung sampai selesai panen yaitu 3 bulan adalah 900 kg 1) Pendapatan Kotor Penjualan jamur per hari 10 kg X Rp.20.000,- (penjualan ke Tengkulak) = Rp. 200.000 / hari Asumsi 5% tanaman yang akan mati maka : 5 % X Rp. 200.000 = Rp. 10.000,-
TOTAL PENDAPATAN = Rp. 190.000,- / Hari PENDAPATAN / BULAN = Rp. 190.000 X 30 hari = Rp.5.700.000,- PENDAPATAN 3 BULAN = Rp. 5.700.000,- X 3 bulan= Rp.17.100.000,- 2) Biaya Produksi - Biaya operasional = Rp. 10.150.000,- - Biaya tetap (penyusutan) = Rp. 1.150.000,-
TOTAL BIAYA PRODUKSI = Rp. 11.300.000,- 3) Keuntungan (Pendapatan – Biaya Produksi) (Rp. 17.100.000 - Rp. 11.300.000 ) = Rp. 5.800.000,- / 3 bulan SISTEM KERJASAMA 1. Keuntungan / bulan = Keuntungan : 3 bulan = Rp.5.800.000,- : 3 = Rp.1.933.000,- 2. Keuntungan bagi hasil Pengusaha dan Pemodal ( 60 : 40 ) dari Rp.1.933.000,- 60 % = Rp. 1.159.800, - 40 % = Rp. 773.200, - (Pasif) Untuk Saham Aktif yaitu saham dalam Penjualannya ikut membantu harga per log diterapkan menjadi Rp. 24.000,- Analisa laba rugi (Aktif) Dengan jumlah 1.000 Baglog hasil yang didapat yaitu 10 kg / hari Dan jika dihitung perbulan yaitu 300 kg Dan dihitung sampai selesai panen yaitu 3 bulan adalah 900 kg 1) Pendapatan Kotor Penjualan jamur per hari 10 kg X Rp.24.000,- (penjualan ke Pedagang dan restourant) = Rp. 240.000 / hari Asumsi 5% tanaman yang akan mati maka : 5 % X Rp. 240.000 = Rp. 12.000,-
TOTAL PENDAPATAN = Rp. 238.000,- / Hari PENDAPATAN / BULAN = Rp. 238.000 X 30 hari = Rp.7.140.000,-
PENDAPATAN 3 BULAN = Rp. 7.140.000,- X 3 bulan= Rp.21.420.000,- 2) Biaya Produksi - Biaya operasional = Rp. 10.150.000,- - Biaya tetap (penyusutan) = Rp. 1.150.000,- TOTAL BIAYA PRODUKSI = Rp. 11.300.000,- 3) Keuntungan (Pendapatan – Biaya Produksi) (Rp. 21.420.000 - Rp. 11.300.000 ) = Rp. 10.120.000,- / 3 bulan SISTEM KERJASAMA 1. Keuntungan / bulan = Keuntungan : 3 bulan = Rp.10.120.000,- : 3 = Rp.3.373.000,- 2. Keuntungan bagi hasil Pengusaha dan Pemodal ( 60 : 40 ) dari Rp.3.373.000,- 60 % = Rp. 2.023.800, - 40 % = Rp. 1.349.200, - (aktif)
IV. KESIMPULAN
Dari hasil unit usaha budidaya jamur tiram serbuk kayu ini cukup menjanjikan. Selain dapat dijual secara mentah dapat diproduksi menjadi berbagai macam makanan camilan dan lauk pauk yang bergizi, bahkan limbah media tanam bisa digunakan menjadi pupuk kompos.
V. PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun, besar harapan kami usaha ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak khususnya dukungan permodalan, dengan harapan akan semakin membuka lapangan kerja bagi masyarakat banyak.
Banjarbaru, 2016
Yang Bertanda Tangaan dibawah ini,
Pengusaha Jamur Tiram
(banjarbaru)
Ramadhani